Dompet dan Sebuah Kejujuran


Suatu hari ada anak yang menemukan dompet di pinggir jalan, namun anak itu tidak tau dompet itu punya siapa. Dia bertanya-tanya dalam hati. Akhirnya ia buka dompet itu untuk mencari tau siapa pemilik dompet itu. Akhirnya ia tau siapa pemilik dompet itu dan segera di kembalikan  kepada pemiliknya.

“ Ini dompet siapa ya?????. Aku harus mengembalikan dompet itu kepada pemiliknya. Tapi bagaimana aku bisa mengembalikan dompet ini aku saja tidak tau siapa pemiliknya??? Tapi aku harus mencari tau” Kata Dicky dalam hati.
“ Maaf bu, apa ini dompet ibu???” Tanya Dicky kepada ibu itu.
“ Iya nak, terimakasih ya sudah menemukan dompet ibu.” Kata ibu itu.
“ Sama- sama bu......” Kata Dicky.
“ Ini nak ada sedikit uang untukmu” Kata ibu itu.
“ Tidak usah bu” Kata Dicky.
“ Tidak apa-apa nak, ambilah....” Kata ibu itu.
“ Terimakasih bu......” Kata Dicky.
“ Sama-sama. Ibu duluan ya dek????” Kata Ibu itu.
“ Oh iya bu. Hati- hati ya bu.” Kata Dicky.
“ Iya” Kata ibu itu.
                Akhirnya saya menemukan siapa pemilik dompet itu. Setelah berjalan cukup lama Dicky melihat ada anak yang mau mencuri dompet ibu-ibu. Akhirnya Dicky menegur anak itu, tetapi anak itu langsung lari. Dan Dicky mengejarnya. Akhirnya dapat juga dompet ibu itu. Sepertinya Dicky mengenal siapa yang mencopet dompet ibu itu.
“ Eh kamu tadi mengambil dompet ibu itu ya???” Kata Dicky.
“ Tidak. Saya tidak mengambil dompet ibu itu” Kata si pencuri itu.
“ Jangan bohong tadi saya melihat kamu mengambil dompet ibu itu.” Kata Dicky.
“ Iya, saya memang mengambil dompet ibu itu” Kata si pencuri itu.
“ Kenapa kamu mengambil dompet ibu itu???? Dalam hati Dicky mengetahui siapa si pencuri itu,    tetapi sayang si pencuri itu memakai topi.” Kata Dicky.
“ Saya mencopet karena terpaksa.” Kata si pencuri itu.
“ Siapa yang telah memaksa kamu untuk mencopet????” Tanya Dicky kepada anak itu.
“ Sebelum anak itu menjawab Dicky langsung membuka topi yang di pakai si pencuri itu” Kata Dicky dalam hati.
“ Akhirnya Dicky mengetahui siapa pencuri itu. Pencuri itu adalah temannya sendiri yang bernama Rafael.” Kata Dicky.
“ Maafkan aku dicky, aku mencopet karena harus membiyayai adekku yang sedang sakit dan di rawat di rumah sakit” Kata Rafael.
“ Mengapa kamu tidak minta bantuanku???” Kata Dicky.
“ Tidak Dick. Aku tidak mau merepotkanmu” Kata Rafael.
“ Tidak raf, kamu tidak merepotkanku. Aku sudah menganggapmu sebagai saudaraku.” Kata Dicky.
“ Terimakasih Dicky, kamu sudah menganggapku sebagai saudaramu.” Kata Rafael.
“ Sama-sama. Oh ya tolong kembalikan dompet itu kepada pemiliknya ya???” Kata Dicky memohon kepada Rafael.
“ Baiklah aku akan mengembalikan dompet itu kepada pemiliknya” Kata Rafael.
                Akhirnya  Rafael mengembalikan dompet itu kepada yang pemiliknya, di temani oleh temannya yang bernama Dicky. Setelah mengembalikan dompet itu kepada ibu yang tadi di ambil dompetnya sama Rafael. Ibu itu malah tidak marah kepada Rafael, ternyata ibu itu adalah ibu yang tadi di tolong oleh Dicky pas dompetnya jatuh di pinggir jalan. Akhirnya ibu itu memaafkan kesalahan Rafael.
“ Maaf bu menggangu, tadi dompet ibu di ambil sama teman saya tapi dia mencopet karena harus membiyayai adeknya yang sedang sakit dan di rawat di rumah sakit.” Kata Dicky menjelaskan.
“ Tidak apa-apa kok nak, ibu mengerti” Kata ibu itu.
“ Terimakasih ya bu” Kata Rafael.
“ Sama-sama. Oh ya ini ada sedikit uang siapa tau bisa membantu adek” Kata ibu itu.
“ Tidak usah bu, terimakasih” Kata Rafael.
“ Tidak apa-apa nak, ambilah” Kata ibu itu.
“ Terimakasih bu” Kata Rafael.
“ Sama-sama nak” Kata ibu itu.
Setelah mengembalikan dompet itu Rafael dan Dicky langsung menuju ke rumah sakit dimana adeknya Rafael yang sedang di rawat di rumah sakit. Nama adeknya adalah Bisma. Setelah sampai di rumah sakit Rafael dan Dicky langsung menuju ke kamar Bisma.
“ Oh ya Raf, kamar adekmu dimana????” Kata Dicky.
“ Sebentar lagi sampai kok dick” Kata Rafael.
“ Ok” Kata Dicky.
“ Nih kamarnya” Kata Rafael.
“ ini kamarnya Raf????” Kata Dicky.
“ Ya Dick, memang kamarnya agak kecil soalnya aku tidak mampu mebiyayainya” Kata Rafael.
“ Bagaimana kalau adekmu pindah kamar saja biar saya dan keluarga saya yang membiyayainya” Kata Dicky.
“ Tidak usah Dick, aku tidak mau merepotkanmu” Kata Rafael.
“ Tidak kok Raf, biar adekmu lekas sembuh. Izikan aku membantumu sahabatku” Kata Dicky.
“ Baiklah aku akan menerima bantuanmu, terimakasih ya Dick???” Kata Rafael.
“ Sama-sama raf, itulah gunanya sahabat” Kata Dicky.
                Setelah Bisma di pindahkan keruang VIP, Bisma terasa segar dan berterimakasih kepada Dicky. Dan akhirnya beberapa hari saja Bisma bisa keluar dari rumah sakit. Dan Dicky membawa mereka berdua kerumahnya, agar Dicky tidak kesepiaan lagi.
“ Oh ya hari ini adekmu keluar dari rumah sakit ya????” Kata Dicky.
“ Ya Dick, berkat kamu adekku lekas sembuh.” Kata Rafael.
“Kak terimakasih ya sudah membantu kami????” Kata Bisma.
“ Ya dek sama-sama. Oh ya habis dari rumah sakit kalian mau kemana???” Kata Dicky.
“ Kami tidak tau mau kemana habisdari sini” Kata Rafael.
“ Bagaimana kalau kalian tinggal di rumahku???” Kata Dicky.
“ Tidak usah kak nanti kami malah merepotkan kakak” Kata Bisma.
“ Tidak kok dek malah kakak senang sekali kalau kalian berdua tinggal di rumahku. Bagaimana???” Kata Dicky.
“ Tapi kakak yakin kami tidak akan merepotkan???” Kata Bisma.
“ Tidak kok dek. Malah saya di rumah kesepian kalau ada kalian pasti ramai. Bagaimana kalian mau kan???” Kata Dicky.
“ Baiklah Dick kami mau tinggal di rumahmu. Terimakasih ya Dicky kamu sudah membantu aku dan adekku” Kata Rafael.
“ Sama-sama raf. Ayo kita pulang kerumahku???” Kata Dicky.
“ Ayo......” Kata Rafael dan Bisma bersamaan.
                Setelah beberapa menit akhirnya mereka sampai juga di rumah Dicky. Adeknya Rafael terkejut melihat rumah Dicky yang besar dan megah. Dan Dicky mempersilakan masuk. Ternyata di rumah Dicky ada kakaknya yang bernama Morgan.
“ Nah kita udah sampai di rumahku” Kata Dicky.
“ Wah besar sekali rumah kakak ya.” Kata Bisma.
“ Ayo masuk” Kata Dicky.
“ Assalamualaikum.......” Kata Dicky.
“ Waalaikumsalam” Kata kak Morgan.
“ kak Morgan kenalkan ini teman aku yang sering aku ceritakan kepada kakak” Kata Dicky.
“ Oh ya. Dicky sering banget cerita tentang kalian. Saya Morgan kakaknya Dicky, silakan masuk” Kata kak Morgan.
“ Ayo masuk, jangan malu-malu anggaplah ini rumah kalian sendiri, ya kan kak????” Kata Dicky.
“ Iya, benar kata Dicky” Kata kak Morgan.
“ Terimakasih ya dicky dan kak Morgan” Kata Rafael dan Bisma bersamaan.
                Setelah masuk kedalam rumah Dicky, mereka langsung berbincang-bincang di ruang tengah. Setelah mereka capek berbincang-bincang akhirnya mereka semua makan malam bersama keluarga Dicky.
“ Oh ya dari kecil kalian tinggal dimana???” Kata kak Morgan.
“ Dari kecil kami tinggal di Panti Asuhan kak” Kata Rafael.
“ Oh” Kata kak Morgan.
“ Kalian semua sudah lapar belum kalau sudah lapar kita makan yuk???” Kata Dicky.
“ Iya.  Pasti kalian sudah lapar kan ayo kita makan” Kata kak Morgan.
“ Iya kak saya sudah lapar” Kata Bisma.
“ Kalau begitu tunggu apalagi ayo kita makan” Kata kak Morgan.
“ Ayo......” Kata Dicky, Rafael, dan Bisma bersamaan.
Setelah mereka kenyang akhirnya mereka semua tertidur di kamar masing-masing dengan nyenyak dan mimpi indah. Setelah mereka tidur siang, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumah Dicky. Ternyata yang mengetuk rumah Dicky adalah kedua orang tua Dicky. Akhirnya Rafael bangun dari tidurnya langsung menuju ke pintu untuk membuka pintunya. Kedua orang tua Dicky tau bahwa yang tinggal di rumahnya ada temannya Dicky dan Rafael langsung mencium tangan kedua orang tuanya Dicky. Kedua orang tuanya Dicky sangat senang sekali Rafael dan adeknya bisa tinggal bersama keluarga Dicky.
“ Assalamuallaikum........” Kata kedua orang tuanya Dicky.
“ Waalaikumsalam........” Kata Rafael
“ Ini nak Rafael ya???” Kata kedua orang tuanya Dicky.
“ Iya, tante saya Rafael” Kata Rafael.
“ Loh kok sepi rumahnya pada kemana semua????” Kata mamanya Dicky.
“ Yang lainnya masih tidur semua tante om” Kata Rafael.
“ Oooo...... Ya sudah kalau begitu kamu lanjutkan tidurnya” Kata mamanya Dicky.
“ Tidak usah tante, saya membersihkan rumah ini saja karena,saya kan menumpang disini” Kata Rafael.
“ Tidak usah nak, lebih baik kamu tidur saja” Kata mamanya Dicky.
“ Baiklah tante. Permisi tante om” Kata Rafael.
“ Ya” Kata mamanya Dicky.
                Akhirnya Rafael menuju ke kamarnya dan melanjutkan tidurnya. Setelah beberapa menit tertidur akhirnya Bisma, Rafael, Dicky, dan kak Morgan terbangun dari tidurnya. Setelah bangun dari tidurnya mereka semua lekas mandi dan makan malam bersama keluarga Dicky.
“ Bisma bangun udah sore......” Kata Rafael.
“ Iya kak....” Kata Bisma.
“ Cepat sana mandi,kita tidak boleh malas-malasan disini,kita disini hanya menumpanh” Kata Rafael.
“ Iya kak aku mengerti” Kata Bisma.
“ Ya sudah sana cepat” Kata Rafael.
“ Rafael....rafael....rafael.......” Kata Dicky.
“ Iya” Kata Rafael.
“ Eh Dicky ada apa????” Kata Rafael.
“ Kita di panggil kedua orang tuaku untuk makan malam bersama. Ayo....” Kata Dicky.
“ Iya sebentar tunggu bisma dulu” Kata Rafel.
“ Ok dech” Kata Dicky.
“ Eh ada kak Dicky” Kata Bisma.
“ Udah elesai mandi bis???” Kata Dicky.
“ Udah kak” Kata Bisma.
“ Kalau begitu ayo kita ke bawah untuk makan malam” Kata Dicky.
“ Ayo” Kata Rafael dan Bisma bersamaan.
                Akhirnya Bisma, Rafael, Dicky, dan kak Morgan turun kebawah. Di bawah sudah di tunggu kedua orang tua Dicky dan kak Morgan. Setelah mereka semua makan malam mereka berbincang-bincang.
“ Eh kalian semua sudah datang, ayo makan” Kata papanya Dicky.
“ Ayo nak Rafael Bisma ambil makanannya” Kata mamanya Dicky
“ Iya tante” Kata Rafael dan Bisma bersamaan.
“ Jangan malu-malu anggaplah kami adalah keluarga kalian sendiri, iya kan pa???” Kata mamanya Dicky.
“ Iya benar, kalau kalian tidak keberatan kalian bisa memangil kami dengan sebutan papa dan mama seperti Dicky dan Morgan memangil kami”n Kata papanya Dicky.
“ Terimakasih om dan tante, telah menganggap kita sebagai keluarga sendiri.” Kata Rafael.
“ Sama-sama, ayo makan jangan ngomong terus nanti tidak jadi makan” Kata mamanya Dicky.
“ Iya...iya..iya.... Ayo makan” Kata papanya Dick.
                Keluarga Dicky sangat senang sekali karena mereka mempunyai anggota keluarga baru. Rafael dan Bisma sangat senang sekali karena mereka sudah dianggap sebagai keluarga sendiri. Rafael dan Bisma hidup dengan gembira bersama keluarga Dicky.

2 komentar:

  1. Vischa mengatakan...:

    menurut kalian semua gimana cerpenku bagus atau enggak????

  1. Vischa mengatakan...:
    Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Posting Komentar